MAHASISWA STMIK PRINGSEWU
GELAR BUTARSABU 1438 H
STMIK
PRINGSEWU – Sabtu
(17/6), Ramadhan adalah bulan diturunkannya Al Qur an. Momen tersebut
dimanfaatkan dengan baik oleh Mahasiswa STMIK Pringsewu menggelar acara Buka,
Tarawih, Sahur dan Sholat Subuh Berjama’ah (Butarsabu).
Kegiatan
Buka, Tarawih, Sahur dan Sholat Subuh Berjama’ah (Butarsabu) Sekolah Tinggi
Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Pringsewu sudah menjadi agenda
tahunan Mahasiswa STMIK Pringsewu. Kegiatan tersebut berlangsung di halaman
kampus STMIK Pringsewu, ucap Rahmat Hidayat (Ketua Panitia).
Kegiatan
butarsabu tersebut di hadiri Ketua STMIK Pringsewu (Hj. Rita Irviani, M.M),
Wakil Ketua I (E. Yunaeti A, M.T.I), Wakil Ketua III (Nur Aminudin, M.T.I),
Ketua LPPM (M. Muslihudin, M.T.I), Ka. Perpustakaan (Dra. Tri Yuli Astuti), Ka.
SDM (Dedi Irawan, M.E.Sy), Kaprodi Sistem Informasi (Tri Susilowati, M.T.I),
Kaprodi Manajemen Informatika (Oktafianto, M.T.I), Bapak/Ibu Dosen STMIK, 200
mahasiswa STMIK Pringsewu, santri pondok pesantren Baitul Qur’an, anak-anak
panti asuhan, serta undangan.
Kegiatan
butarsabu tersebut dibuka oleh Wakil Ketua III STMIK Pringsewu (Nur Aminudin,
M.T.I) Bidang Kemahasiswaan. Dalam Sambutannya beliau mengatakan, kegiatan ini
sebagai momen untuk muhasabah, menyambung tali silaturahmi, karena perkara
menjalin silaturahmi ini sangat penting bagi umat muslim, coba kita perhatikan
:
Dari Abu Ayyub
Al Anshori, Rasul SAW pernah ditanya tentang amalan yang dapat memasukkan ke
dalam surga, lantas Rasul menjawab :
تَعْبُدُ
اللَّهَ لاَ تُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا ، وَتُقِيمُ الصَّلاَةَ ، وَتُؤْتِى الزَّكَاةَ
، وَتَصِلُ الرَّحِمَ
“Sembahlah
Allah, janganlah berbuat syirik pada-Nya, dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat,
dan jalinlah tali silaturahmi (dengan orang tua dan kerabat).” (HR.
Bukhari)
Hadist yang
lain :
Dari Abu
Bakroh, Rasul SAW bersabda :
مَا مِنْ
ذَنْبٍ أَجْدَرُ أَنْ يُعَجِّلَ اللَّهُ تَعَالَى لِصَاحِبِهِ الْعُقُوبَةَ فِى
الدُّنْيَا – مَعَ مَا يَدَّخِرُ لَهُ فِى الآخِرَةِ – مِثْلُ الْبَغْىِ
وَقَطِيعَةِ الرَّحِمِ
“Tidak
ada dosa yang lebih pantas untuk disegerakan balasannya bagi para pelakunya [di
dunia ini] -berikut dosa yang disimpan untuknya [di akhirat]- daripada
perbuatan melampaui batas (kezhaliman) dan memutus silaturahmi (dengan orang
tua dan kerabat)” (HR. Abu Daud, Tirmidzi, dan Ibnu Majah)
Abdullah bin
’Amr berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda :
لَيْسَ
الْوَاصِلُ بِالْمُكَافِئِ ، وَلَكِنِ الْوَاصِلُ الَّذِى إِذَا قَطَعَتْ رَحِمُهُ
وَصَلَهَا
”Seorang
yang menyambung silahturahmi bukanlah seorang yang membalas kebaikan seorang
dengan kebaikan semisal. Akan tetapi seorang yang menyambung silahturahmi
adalah orang yang berusaha kembali menyambung silaturahmi setelah sebelumnya
diputuskan oleh pihak lain.” (HR. Bukhari)
Jadi marilah
mengenai acara BUTARSABU tersebut dengan niat ikhlas untuk menjalin
silaturahmi, ini juga memiliki manfaat bukan hanya bagi peserta butarsabu namun
juga bermanfaat bagi orang lain, untuk membuka jalan dalam berlomba-lomba dalam
kebaikan dengan kegiatan ibadah, dengan demikian, kegiatan ini sangatlah
bermanfaat dan diharapkan untuk bisa terus eksis. Alangkah lebih baiknya
apabila butarsabu di bulan suci Ramadhan ini juga ditingkatkan kwalitasnya,
ucapnya. Dengan di Aminin para peserta butarsabu.
Salah satu
akhlak mulia itu adalah menyantuni anak yatim. Sesungguhnya, anak yatim adalah
manusia yang paling membutuhkan pertolongan dan kasih sayang. Karena ia adalah
anak yang kehilangan ayahnya pada saat ia sangat membutuhkannya. Ia membutuhkan
pertolongan dan kasih sayang kita, karena ia tidak mungkin mendapatkan kasih
sayang ayahnya yang telah tiada.
Jika anda
melihat seseorang yang penyayang kepada anak-anak yatim dan menyantuni mereka,
maka ketahuilah bahwa ia adalah seorang yang berbudi dan berakhlak mulia.
Suatu ketika
Saib bin Abdulloh rodhiyallohu ‘anhu datang kepada Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa
Sallam, maka Nabi
Sholallohu
‘alaihi wa sallam bersabda kepadanya :
ياَ سَائِبُ
انْظُرْ أَخْلاَقَكَ الَّتِيْ كُنْتَ تَصْنَعُهَا فِيْ الجْاَهِلِيَّةِ
فَاجْعَلْهَا فِيْ اْلإِسْلاَمِ. أَقْرِ الضَّيْفَ و أَكْرِمِ الْيَتِيْمَ وَ
أَحْسِنْ إِلَى جَارِكَ
“Wahai
Saib, perhatikanlah akhlak yang biasa kamu lakukan ketika kamu masih dalam
kejahiliyahan, laksanakan pula ia dalam masa keislaman. Jamulah tamu,
muliakanlah anak yatim, dan berbuat baiklah kepada tetangga.” (HR.Ahmad dan
Abu Dawud, Shohih Abu Dawud, Al-Albani : 4836)
Dalam hal
tersebut, Ketua STMIK Pringsewu HJ. Rita Irviani, M.M memberikan santunan anak
yatim piatu yang merupakan sarana untuk melunakkan hati dan mengupayakan
terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan. Sebab, orang yang mengasihi anak yatim piatu
telah memposisikan diri naluriyah memiliki karakter sayang dan mengasihi
anak-anaknya.
Adapun orang
yang mengasihi anak yatim piatu memiki satu sifat lain, yaitu mengasihi anak
yang bukan anak kandungnya.
Sebelum
kegiatan inti dari butarsabu tersebut, di isi penampilan Hadroh dari pondok
pesantren Baitul Qur’an asuhan Abdul Hamid, M.Pd.I Al-Hafiz, pondok tersebut
merupakan salah satu milik Dr. H. Fauzi, S.E., M.Kom., Akt., CA.(*na)
Filed in: BEM, Info Kampus,
Info Penting,
Umum
Tidak ada komentar:
Posting Komentar